Cara Mengatasi Nyeri Sendi Dengan Terapi

Untuk mengatasi nyeri sendi, ada beberapa terapi intervensi yang bisa dilakukan. Apa mereka Lihatlah dr. Mahdian Nur Nasution, SpBS, pakar rasa sakit di Red and Spinal Center, Jakarta.

Ablasi frekuensi radio

Radiofrequency ablation (RFA) adalah salah satu terapi intervensi yang paling populer untuk menghilangkan nyeri sendi. "Tujuan utamanya adalah saraf genicular," jelas dr. Mahdian dalam siaran pers yang diterima oleh Republika.co.id, Jumat (25/8).

Dengan menggunakan arus listrik 500 kHz, jaringan syaraf dibangun dari panas yang dihasilkan oleh alat ini, dengan bantuan gambar lengan-C dan teknologi kontras. Sebelum RFA, pasien menerima suntikan anestesi lokal dengan menggunakan lidocaine atau bupivacaine pada lateral atas, medial dan lower upper averages. Tindakan tersebut dinilai berhasil jika mampu mengurangi rasa sakit yang dialami pasien sebelumnya hingga 50 persen.

Indikasi untuk blok saraf genital, dengan RFA adalah pasien dengan pereda nyeri yang enggan menjalani operasi, atau pasien dengan nyeri sendi kronis yang gagal dengan terapi konvensional.

Beberapa komplikasi mungkin timbul akibat tindakan RFA, seperti infeksi pada tempat terapi. "Ini bisa dihindari jika Anda melakukan dokter yang kompeten dan juga tindakan aseptik yang baik," kata sehat itu aku Dr. Mahdian.

Kejadian parestesia dan pembengkakan di pusat terapi setelah RFA jarang terjadi, walaupun beberapa penelitian telah menyarankan adanya kemungkinan ini. "Selain tindakan minimal invasif, terapi ini aman dan efektif dalam mengurangi nyeri sendi," kata Dr. Mahdian. Terapi ini cocok untuk peziarah dan umroh yang memiliki masalah dengan nyeri sendi. Dan manfaatnya akan segera terlihat setelah RFA dibuat.

Piring plasma kaya

Plasma trombosit yang kaya atau diketahui masyarakat sebagai PRP juga dapat digunakan untuk mengatasi kerusakan sendi dan jaringan sekitarnya seperti osteoarthritis. "PRP diperoleh dari sampel darah pasien melalui proses pemurnian, untuk mendapatkan plasma kaya trombosit," kata Dr. Sri Wahyuni, SpKFR, Spesialis Rehabilitasi Arfa Pain dan Spine Center, Rumah Sakit Meilia, Jakarta.

Seperti sel darah merah dan putih, platelet adalah komponen normal darah. Trombosit dan substansi faktor pertumbuhan ini kemudian digunakan sebagai terapi untuk memperbaiki kerusakan jaringan pada persendian.

Dalam beberapa penelitian, kata PRP mampu menghambat proses inflamasi, dan menghambat perkembangan osteoarthritis. PRP juga mampu merangsang pembentukan sendi tulang rawan, dan juga meningkatkan produksi cairan sendi. "Sayangnya untuk mendapatkan manfaat PRP setidaknya butuh waktu selama 2-3 bulan," kata Dr. Sri.

Terapi intervensi seperti RFA dan PRP sangat dianjurkan pada calon peziarah atau umroh yang memiliki keluhan nyeri sendi, baik karena osteoarthritis, trauma atau sebab lainnya. Keefektifan terapi ini dalam menghilangkan rasa sakit tentunya akan memberikan haji bagi haji atau Umroh saat berada di tempat suci.

Comments

Popular posts from this blog

Hindari Melakukan 5 Hal Ini Saat Mengalami Dehidrasi

Waspada! Tempat Kerja Ternyata Dapat Buat Kamu Gemuk

Cara Mengatasi Panas Dalam Saat Berpuasa